Minggu, 22 Juli 2012

Mengatasi Gangguan Asma Saat Berhaji

Mengatasi Gangguan Asma Saat Berhaji

Penyakit Asma
Penyakit Asma
Terkena gangguan asma saat berhaji? Wah, saat berada di tanah air saja, serangan asma membuat suasana menjadi tidak menyenangkan. Apalagi berada di daerah yang jauh dari tanah air. Namun, jangan khawatir berlebihan.

Di balik kesulitan, ada kemudahan.
Di balik turunnya penyakit, ada obat penawarnya. Nah, mitra haji dan umrah. Berikut uraian seputar asma dan cara penanggulangannya saat berhaji.

Apa yang dimaksud dengan asma? 
Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “sulit bernapas”. Asma merupakan jenis penyakit gangguan pernapasan, khususnya pada paru-paru.

Kondisi Paru-Paru Saat Terjadinya Asma
Kondisi Paru-Paru Saat Terjadinya Asma
Penyakit asma terjadi pada setiap kelompok usia, artinya tidak memandang usia tua atau muda dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan serta gaya hidup tertentu. Asma banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.

Penyebab asma
Hingga saat ini, para ahli masih meneliti penyebab pasti timbulnya asma. Namun, terdapat beberapa kesimpulan yang menunjukkan bahwa pemicu gejala penyakit asma, di antaranya sebagai berikut :

Penyebab Penyakit Asma
Penyebab Penyakit Asma
  1. Kelelahan pikiran atau gangguan emosi.
  2. Kelelahan jasmani.
  3. Perubahan lingkungan, misalnya cuaca, kelembapan, temperatur, asap (terutama rokok), dan bau-bauan yang merangsang.
  4. Infeksi saluran napas, terutama penyakit influenza tertentu.
  5. Reaksi alergi dari bahan yang terhirup atau dimakan.

Di samping itu, faktor penyebab dan pemicu asma lainnya antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap obat nyamuk, dan lain-lain. Ada anggapan bahwa asma bisa diturunkan, meski ada pula pihak yang menyangkalnya.
Jika salah satu atau kedua orang tua, kakek, atau nenek menderita penyakit asma maka anak berpotensi mengidap asma. Asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita di masa siklus menstruasi.

Gejala asma
Serangan asma ditandai dengan beberapa gejala atau tanda. Berikut beberapa tanda atau gejala serangan asma :

Sesak nafas
Sesak nafas
  1. Pernapasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek), terutama saat mengeluarkan napas (exhalation). Namun, tidak semua orang yang pernapasannya berbunyi (wheezing) dikatakan pengidap penyakit asma.
  2. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
  3. Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
  4. Penderita merasakan dadanya sempit.
  5. Tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan akibat serangan asma yang hebat
  6. Gejala awal bisa berupa rasa gatal di rongga dada atau leher.
  7. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaannya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Stadium penyakit asma
Terdapat beberapa stadium atau tingkatan serangan asma, diantaranya :

Stadium Serangan Asma
Stadium Serangan Asma
  1. Intermitten. Pada stadium ini, gangguan asma sering muncul tanpa menunjukkan adanya gejala. Munculnya kurang dari satu kali dalam seminggu dan gejala pada waktu malam hari kurang dari dua kali dalam sebulan.
  2. Persisten ringan. Stadium ini ditandai dengan munculnya gejala asma lebih dari satu kali dalam seminggu dan serangannya bisa mengganggu aktifitas.
  3. Persisten sedang. Pada stadium ini, gejala penyakit asma terjadi setiap hari dan sudah sangat mengganggu aktifitas. Gejalanya muncul dua kali dalam seminggu dan gejala penyakit asma pada malam hari muncul dua kali atau lebih dalam seminggu.
  4. Persisten berat. Stadium di mana asma terjadi secara terus-menerus dan fungsi faal paru sangat menurun.

Penanganan asma pada jamaah haji
Mitra haji dan umrah, langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor penyebab atau pemicu serangan asma. Umumnya, setiap penderita memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Kenali dan Hindari Pemicu Asma
Kenali dan Hindari Pemicu Asma
Jadi, jamaah haji perlu mengenali faktor-faktor yang biasa memicu kambuhnya asma yang dideritanya (lihat kembali poin penyebab asma).

Bagaimana jika asma menyerang saat di tanah suci?
Sambil menunggu bantuan medis, jamaah penderita asma (dibantu jamaah lainnya) bisa melakukan langkah-langkah berikut :

Habbatussaudah
Habbatussaudah
  1. Cari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Jika perlu, mintalah bantuan rekan sesama jamaah haji untuk membantu mendapatkan tempat tersebut. Carilah tempat yang memiliki banyak udara segar atau sirkulasi udara yang baik.
  2. Posisi terbaik saat beristirahat adalah duduk tegak menghadap ke bagian sandaran kursi. Kemudian letakkan kedua tangan yang terlipat agar bertumpu di sandaran kursi.
  3. Umumnya, kondisi penderita asma berat merasa panik dan membuat keluarga atau orang lain di sekitarnya juga menjadi bingung atau panik. Oleh sebab itu, penting bagi orang yang mendampingi penderita bisa bersikap bijak sehingga bisa menenangkan si penderita. Kondisi panik dan tegang justru bisa memperburuk asma.
  4. Santaikan pikiran dan lakukan senam pernapasan ringan. Usahakan menarik napas panjang, menahan, dan mengeluarkannya secara perlahan. Di awal biasanya akan terasa sangat sulit, tetapi lama-kelamaan bisa meringankan kondisi sesak.
  5. Jika disebabkan kelelahan, sebaiknya jamaah haji penderita asma beristirahat hingga gangguan asmanya reda. Untuk membantu memulihkan stamina, penderita bisa mengonsumsi madu alami dan habbatussaudah.
  6. Jika disebabkan udara dingin, gunakan syal dan baju tebal. Minum-minuman hangat yang bisa membantu menghangatkan tubuh sekaligus meringankan sesak napas, misalnya jahe.
  7. Untuk melegakan pernapasan, selain dengan perpasan juga bisa dengan menghirup uap atsiri yang melegakan. Secara alami bisa menghirup uap minyak kayu putih atau mint. Jika sangat terpaksa, bisa menggunakan obat asma semprot atau hisap. Untuk pengobatan dengan obat-obatan kimia, konsultasikan dengan dokter pendamping. 
Obat Asma Semprot
Obat Asma Semprot

Nah, mitra haji dan umrah. Demikianlah sekilas pengenalan tentang asma dan cara menanggulanginya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi jamaah haji agar bisa beribadah dengan nyaman di tanah suci, terutama bagi jamaah haji yang mengidap asma. (Jng/RA)

Jumat, 20 Juli 2012

Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji di Musim Panas


Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji di Musim Panas

Kesehatan Haji di Musim Panas
Kesehatan Haji di Musim Panas
Mitra haji dan umrah, pada setiap pergantian musim, baik musim panas ke musim dingin atau sebaliknya, terdapat pengaruh yang cukup signifikan pada kesehatan. Apalagi di daerah yang memiliki iklim dan temperatur yang berbeda. Nah, begitu pula kondisi yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti paparan panas pada saat melakukan ibadah haji di tanah suci. Adapun gangguan tersebut berupa sengatan panas (heat stroke).

Heat stroke didefinisikan sebagai suhu tubuh lebih besar dari 40,6 °C (105,1 ° F) karena terkena paparan panas lingkungan dan kurangnya termoregulasi. Iklim panas seperti ini biasanya terjadi di musim haji antara bulan Juli, Agustus, dan September.

Penyebab heat stroke pada jamaah haji
Penyebab heat stroke adalah penumpukan panas yang berlebih di dalam badan. Suhu lingkungan yang lebih tinggi dari suhu tubuh, disertai dengan kelembapan udara rendah, menyebabkan penguapan keringat menjadi sangat besar. Kondisi tubuh ini diikuti timbulnya panas pada tubuh dan kelelahan yang luar biasa pada jamaah haji.

Heat Stroke
Heat Stroke
Jenis-jenis gangguan sengatan panas
Ternyata, gangguan heat stroke terdiri dari beberapa tahapan. Tahap ini dimulai dari kondisi heat exhaution atau lelah panas, disusul heat cream atau kejang panas, dan tingkat yang lebih serius adalah heat stroke. Berikut deskripsi tahama kondisi heat stroke yang bisa dialami jamaah haji.

Tahapan Heat Stroke
Tahapan Heat Stroke

Heat exhaustion (lelah panas)
Kelelahan panas terjadi ketika tubuh kita mendapatkan paparan panas yang berlebih. Hipotamulus, bagian otak yang mengontrol rasa haus dan lapar juga mengontrol suhu tubuh. Cara hipotalamus menurunkan suhu tubuh yaitu dengan jalan memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan keringat.

Hanya saja, paparan panas pada tubuh yang terjadi secara terus-menerus bisa mengakibatkan dehidrasi. Tubuh pun akan kewalahan dalam menyuplai cairan yang harus dikeluarkan. Akibatnya, suhu tubuh akan meningkat.

Heat Exhaustion
Heat Exhaustion
Gejala kelelahan panas meliputi: banyak berkeringat, kelelahan, sakit  kepala, kulit pucat, kehausan, detak jantung cepat, pusing (pingsan), mual, kram ringan pada otot perut.

Lelah panas bisa dicegah dengan cara minum air dengan jumlah yang cukup (jangan menunggu haus), tinggalkan ruang ber-AC dingin pada hari-hari panas, hindari minum alkohol, perbanyak olahraga meskipun hanya sebentar, olahraga ringan, mandi dengan air dingin, dan gunakan pakaian yang longgar.

Untuk mengatasi serangan lelah panas, berikan asupan cairan yang mengandung garam elektrolit yang cukup. Adapun faktor-faktor penyebab panas kelelahan seperti dehidrasi (kekurangan zat cair), sakit (cacat kronis), kegemukan, kehamilan, atau pun hipertensi perlu segera diperiksakan kepada petugas kesehatan yang ada.

Heat cream (kejang panas)
Heat cream adalah kondisi tingkat lanjut dari heat exhausten, yaitu suhu badan naik sekitar 38-39 derajat celsius. Sampai saat ini, penyebab kejang panas belum di ketahui. Namun, kondisi ini dimungkinkan karena tubuh kekurangan elektrolit dari berbagai mineral penting seperti sodium, potassium, kalsium, dan magnesium.

Heat Cream
Heat Cream
Banyaknya keringat yang keluar menyebabkan sejumlah besar natrium di dalamnya juga ikut terbuang. Cairan dengan kadar natrium tidak memadai setelah berkeringat banyak dapat menimbulkan defisiensi sodium yang serius. Akibatnya, otot mengalami kejang, terutama bagian paha, perut, dan bahu.

Heat stroke
Heat stroke merupakan stadium ketiga dari sengatan panas dengan gejala hyperpyrexia (suhu 40 derajat celsius atau lebih), kulit kering dan kadang-kadang berkeringat, berbicara tidak menentu (mengigau), dan kesadaran menurun hingga terjadi koma.

Mengatasi sengatan panas (heat stroke)

Untuk mencegah sengatan panas terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut.

Minum banyak air putih
Minum banyak air putih
  1. Hindari terik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00. Jika keluar kemah atau hotel  pada siang hari, gunakan payung.
  2. Selalu membawa minuman. Paling sedikit, minumlah 5-6 liter setiap hari atau 1 gelas setiap jam. Jangan menunggu sampai merasa haus.
  3. Jangan menahan buang air kecil dan buang air besar.
  4. Usahakan kondisi badan dalam keadaan tetap segar dengan cukup istirahat dan tidur.
  5. Gunakan pakaian yang agak longgar dan usahakan yang berwarna putih.
  6. Makanlah buah-buahan yang segar seperti apel, pir, atau buah segar lainnya.

Sederhana, tapi berefek besar
Mitra haji dan umrah, minum dalam jumlah yang cukup memang sekilas tampak sederhana. Namun, perannya sangat menentukan dalam mengondisikan kesehatan tubuh jamaah haji. Di lingkungan yang bersuhu panas, asupan cairan yang cukup dalam tubuh sangat diperlukan untuk keseimbangan.

Tidak hanya cairan, elektrolit dalam cairan tubuh juga berperan penting. Salah satu peran besar elektrolit adalah membawa pesan impuls saraf dari otak ke anggota tubuh atau pun sebaliknya. Jadi, usahakan pula memenuhi asupan cairan dari buah-buahan segar.

Buah-buahan segar
Buah-buahan segar
Perlu diingat, jangan remehkan tips sederhana yang telah dijelaskan sebelumnya. Meski sederhana, tips tersebut bisa berperan penting dalam keberhasilan ibadah haji kita. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Jadi, jangan sampai jamaah haji kekurangan asupan cairan saat di tanah suci. (Jng/RA)

Kamis, 19 Juli 2012

Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji Saat di Penginapan

Mengatasi Gangguan  Kesehatan Haji Saat di Penginapan

Pondokan Jamaah Haji
Pondokan Jamaah Haji

Mitra haji dan umrah, setelah melakukan perjalanan dari tanah air ke tanah suci, fase selanjutnya adalah memulai “hidup” di tempat yang baru, yaitu penginapan. Penginapan haji ini bisa berupa pondokan atau hotel, tergantung paket haji yang diambil oleh jamaah haji.

Seringkali, perjalanan jauh menimbulkan gangguan kesehatan saat telah berada di penginapan. Kondisi ini bisa terjadi akibat kondisi perjalanan atau timbul setelah di penginapan. Apa saja gangguan kesehatan tersebut? Berikut beberapa contohnya.

Jetlag
Perjalanan melewati meridian, kondisi stres, udara kering, minimnya udara segar di pesawat, kurang gerak, dan makanan atau minuman yang tidak tepat untuk tubuh bisa menyebabkan gangguan yang disebut jet lag. Beberapa gejala jet lag di antaranya: kelelahan, isomnnia, gelisah, sembelit, diare, kebingungan, dehidrasi, sakit kepala, lekas marah, mual, berkeringat, sistem koordinasi bermasalah, sistem kekebalan menurun, batuk kering, mata dan kulit kering, sakit telinga, penglihatan kabur, kehilangan libido, dan bengkak pada kaki.

Jetlag
Jetlag
Untuk mengatasi jetlag, usahakan tidur sebanyak mungkin selama di pesawat. Selain itu, lakukan olah raga semampunya, misalnya senam ringan, dan minum air yang banyak agar tidak mengalami dehidrasi.

Masuk angin
Masuk angin merupakan akumulasi kelelahan dan deraan angin, baik akibat hembusan AC saat di bandara, bus, dan pesawat.

Masuk angin
Masuk angin
Terdapat beberapa cara untuk mencegah masuk angin, yaitu sebagai berikut.
  1. Jangan biarkan perut kosong saat terkena hembusan angin maupun AC.
  2. Setibanya di penginapan, segera mandi air hangat dan minum-minuman hangat (biasanya tersedia 24 jam).
  3. Lakukan sedikit olah raga ringan seperti peregangan yang membantu tubuh rileks, menguatkan otot.
  4. Lakukan sedikit senam aerobik untuk membantu jantung, paru-paru, pembuluh darah, dan otot bekerja lebih efisien serta membuat daya tahan lebih baik, tulang kuat, kualitas tidur meningkat, berat badan terkontrol, badan akan terasa ringan dan lebih baik.
  5. Jangan lupa memastikan AC atau kipas angin di kamar. Jika ingin menggunakan, jangan diarahkan langsung ke tubuh.

Sesak napas
Biasanya, sesak napas disebabkan sirkulasi udara di penginapan kurang memadai. Jika AC tidak berfungsi dengan sempurna, kompromikan dengan teman sekamar untuk membuka jendela kamar. Jika memungkinkan, hirup udara segar di luar ruangan.

Hirup Udara Segar
Hirup Udara Segar

Diare
Secara spesifik, diare adalah kondisi feses yang kita keluarkan cair dan bisa disertai dengan muntah-muntah. Jika terjadi berkali-kali, kondisi diare ini juga populer disebut dengan muntaber (muntah berak). Terkadang, terdapat lendir atau darah pada feses. Diare bisa mengakibatkan cairan tubuh terkuras habis sehingga bisa menyebabkan dehidrasi, yaitu berkurangnya kadar natrium dan kadar gula dalam tubuh.

Tuntaskan Diare
Tuntaskan Diare
Jika terserang diare, gunakan oralit yang berfungsi sebagai pengganti cairan tubuh dan elektrolit yang terbuang melalui feses serta banyak minum air. Selanjutnya, konsumsi makanan yang lunak dan tidak pedas. Hal ini bertujuan agar pencernaan tidak bekerja berat dan menghindari ransangan yang bersifat melancarkan keluarnya feses (pencahar). Jika perlu, konsumsi madu dan habbatussaudah untuk nutrisi tubuh dan antibakteri.

Sembelit
Gangguan lain yang biasa dialami para jamaah haji adalah sembelit. Sembelit ditandai dengan feses yang mengeras dan rasa nyeri saat buang air besar (BAB) karena feses sukar di keluarkan. Gangguan ini bisa mengakibatkan gangguan berupa tidak BAB selama berhari-hari.

Sembelit disebabkan kurangnya serat diet atau bisa juga disebabkan sering menunda buang air besar yang membuat usus menghilangkan refleks. Untuk menghindari masalah sembelit, usahakan mengonsumsi buah dan sayuran dalam menu diet sehari-hari. Hal ini bertujuan agar tubuh tidak kekurangan serat.

Mencegah Sembelit
Mencegah Sembelit
Selain itu, jangan suka menunda waktu saat ingin BAB. Secara alami, organ usus besar aktif  beraktivitas pada pukul 05.00-07.00 pagi. Dalam kondisi sehat, dorongan untuk BAB akan terjadi pada waktu tersebut. Inilah salah satu hikmah pesan Rasulullah saw agar kita tidak tidur setelah subuh. Saat tidur pada waktu tersebut, aktivitas organ usus besar menurun. Akibatnya, dorongan ingin ke belakang secara alami menjadi berkurang.

Catatan:
Mitra haji dan umrah, ada fenomena yang identik dengan aktivitas di penginapan yang dihuni banyak orang. Apa itu? Ya, antri di toilet! Akibatnya, berebut kamar mandi untuk buang air kecil atau pun buang air besar menjadi pemandangan rutin. Jika belum kebagian, terpaksa harus menahan buang air. Padahal, menahan atau menunda buang air besar atau air kecil bisa menimbulkan gangguan kesehatan, lho.

Antri Toilet
Antri Toilet
Untuk menyiasatinya, lakukan kedua kegiatan tersebut pada waktu jamaah haji lainnya belum memerlukan kamar mandi untuk buang air. Jangan menunggu sampai “kebelet” dan tidak perlu sungkan untuk melirik kamar mandi yang sedang menganggur (tidak di pakai). Jangan malas untuk memanfaatkan kamar mandi yang ada di lobby penginapan atau hotel. Di samping itu, kurangi minuman yang merangsang kantung kemih seperti teh dan kopi. 

Kurangi Kopi dan Teh
Kurangi Kopi dan Teh

Nah, mitra haji dan umrah, itulah beberapa gangguan kesehatan dan langkah untuk mengatasinya. Semoga para jamaah haji dan umrah bisa mempersiapkan diri menghadapi gangguan tersebut dan mengambil keputusan tepat saat gangguan kesehatan tersebut datang menyergap. Selamat berhaji. (Jng/RA)


Selasa, 17 Juli 2012

Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji di Pesawat

Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji di Pesawat

Gangguan Kesehatan Haji di Pesawat Terbang
Gangguan Kesehatan Haji di Pesawat Terbang
 
Haji pada masa lalu sering dilakukan dengan menggunakan kapal laut. Namun saat ini, transportasi menggunakan pesawat cukup efektif dalam menempuh perjalanan yang jauh. Dengan pesawat, waktu tempuh perjalanan menjadi lebih singkat. Begitu pula saat keberangkatan dan kepulangan jamaah haji menuju tanah suci.

Bagi mereka yang sudah terbiasa naik pesawat, barangkali tidak begitu terpengaruh kondisi saat terbang dan tidak mengalami gangguan kesehatan. Namun,bagi mereka yang belum terbiasa, apalagi yang belum pernah melakukan perjalanan jauh dengan pesawat bisa mengalami beberapa gangguan kesehatan berikut.

Telinga nyeri saat naik pesawat terbang
Keluhan ini terjadi karena adanya penyumbatan saluran yang menghubungkan rongga belakang hidung (nasofaring) dengan rongga telinga tengah (cavum tympany). Saluran ini disebut eustacius dan berfungsi untuk menyamakan besarnya tekanan udara luar. Setiap kali pesawat mendarat (landing) atau naik (take off) akan terjadi perubahan pada tekanan udara luar. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian antara tekanan udara luar dengan tekanan dalam rongga telinga tengah.

Valsalva
Valsalva
Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan beberapa usaha untuk membuka saluran tuba. Dengan begitu, rasa nyeri di telinga dapat segera hilang. Beberapa usaha yang dimaksud antara lain melakukan gerakan seperti mengunyah permen, menguap, atau melakukan valsava (meniup pada saat mulut tertutup).

Kesemutan
Kesemutan dan perasaan kebas adalah gangguan kesehatan yang muncul saat kedinginan atau saat posisi duduk tidak benar. Tekanan pada saraf mengakibatkan putusnya pasokan darah ke otak untuk sesaat atau beberapa waktu. Namun, rasa ini akan hilang segera setelah kita bergerak atau dalam beberapa saat dengan sendirinya. Oleh sebab itu, sebaiknya kita memperhatikan posisi ketika tidur dan duduk.

Kram kaki
Kram kaki bisa disebabkan duduk atau berdiri terlalu lama pada satu posisi. Pemakaian sepatu dan sandal hak tinggi dalam waktu lama juga bisa melemahkan otot di betis dan menyebabkan kram. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit juga berpotensi menimbulkan kram otot. Begitu pula dengan arteri yang tersumbat atau menyempit, bisa mengurangi aliran darah ke kaki dan menyebabkan kram.

Solusi Kram Kaki
Solusi Kram Kaki
Untuk mengatasi munculnya kram kaki, berikut solusi mengatasi kram karena berdiri terlalu lama.
  1. Cari tempat duduk atau tempat bersandar, lalu lepas alas kaki.
  2. Angkat telapak kaki yang sakit ke atas pangkuan. Jangan membungkuk karena posisi membungkuk bisa menekan daerah perut.
  3. Perhatikan tekanan otot ketika terjadi serangan kram. Jika kram mengakibatkan jemari kaki mengucup, gunakan tangan untuk menekan jemari kaki ke arah atas secara perlahan hingga membuka kembali.
  4. Jika kram sudah reda, pijat telapak kaki agar aliran darah lancar kembali.

Kaki bengkak
Umumnya, kaki bengkak disebabkan adanya penumpukan cairan di pergelangan kaki. Penyebab lainnya adalah terganggunya peredaran darah akibat posisi kaki tergantung dalam waktu yang lama. Umumnya, kondisi kaki bengkak yang bukan disebabkan penyakit bawaan akan hilang dengan sendiri dalam waktu 24 jam.

Solusi Kaki Bengkak
Solusi Kaki Bengkak
 Untuk menghindari terjadinya kaki bengkak, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.
  1. Pastikan sepatu atau sandal yang digunakan pas dan nyaman.
  2. Gunakan kaos kaki yang tidak terlalu ketat.
  3. Jika memungkinkan, lepaskan sepatu beberapa saat. Kemudian luruskan kaki dengan cara meregangkan atau berdiri dan berjalan.
  4. Lakukan senam pagi untuk memperlancar peredaran darah.
  5. Lakukan pemijatan  lembut untuk melancarkan peredaran darah di sekitar kaki.
  6. Pastikan posisi kaki tidak menggantung dengan memanfaaatkan bantalan kaki yang tersedia di pesawat.
  7. Cari tempat duduk yang memungkinkan kita bisa mengangkat.

Tidak bisa istirahat
Biasanya, gangguan ini disebabkan perasaan gembira yang luar biasa alias antusiasme saat keberangkatan menuju tanah suci. Bisa jadi juga disebabkan tidak terbiasa tidur sambil duduk, tidur dengan lampu menyala, atau tidur dalam udara yang sangat dingin. Mengingat kegiatan yang padat saat tiba di tanah suci, sedapat mungkin usahakan tidur walau sejenak.

Mendengarkan Musik Di Pesawat Terbang
Mendengarkan Musik Di Pesawat Terbang

Agar bisa tidur dalam pesawat, cobalah untuk rileks dan atur posisi kursi agak miring ke belakang supaya posisi badan lebih nyaman. Jika harus gelap, matikan lampu atau menutup mata dengan penutup yang biasanya disediakan pihak pesawat. Manfaatkan earphone untuk mendengar lagu-lagu lembut agar rileks. Jika merasa dingin, mintalah pada pramugari bantal dan selimut. Selanjutnya atur volume AC.

Gangguan pencernaan
Biasanya, gangguan pencernaan yang terjadi di pesawat lebih disebabkan keterlambatan makan, masuk angin, atau tidak cocok dengan makanan yang disajikan.

Hindari Kafein
Hindari Kafein
Solusinya, jangan biarkan perut kosong, minum minuman yang hangat, hindari makanan yang mengandung gas, hindari minuman yang mengandung kafein, serta perhatikan agar hembusan AC tidak langsung mengarah ke bagian tubuh.

Sulit makan
Sulit makan bisa disebabkan faktor makanan yang disajikan tidak sesuai. Selain itu, sulit makan bisa disebabkan kelelahan atau perasaaan terlalu gembira (antusias). Mengingat kondisi ini bisa berakibat tidak baik, paksakan untuk makan walaupun sedikit demi sedikit. Jika perlu, siapkan makanan yang sesuai dengan selera.

Mabuk udara
Jika memang sering mengalami mabuk kendaraan,sejak awal sebaiknya di informasikan kepada pengurus keberangkatan agar diberi tempat duduk di sekitar bagian sayap pesawat atau bagian depan. Hal ini disebabkan guncangan di daerah ekor pesawat lebih terasa. Pastikan kantung untuk sampah atau muntah tersedia, jika perlu mintalah kantung tambahan.

Itulah beberapa gangguan fisik yang biasa menyerang jamaah haji saat di pesawat. Semoga informasi ini bermanfaat sehingga ibadah haji yang kita lakukan menjadi lebih nyaman. Selamat menunaikan ibadah haji. (Jng/RA)

Melongok Percetakan Al-Quran Kota Madinah

Melongok Percetakan Al-Quran Kota Madinah

Komplex Precetakkan Al-Quran Di Kota Madinah
Komplex Precetakkan Al-Quran Di Kota Madinah
Mengerjakan umrah di tanah suci? Nah, mitra haji dan umrah bisa sekaligus melakukan wisata muslim dengan paket umrah plus. Setelah menjalankan umrah dengan khusyu’ dan sempurna, keberadaan kita di tanah suci bisa digunakan untuk mengunjungi situs-situs bersejarah atau obyek wisata menarik lainnya yang terkait dengan perkembangan dunia Islam. Salah satunya adalah Percetakan Al-Quran Kota Madinah.

Madinah memiliki pusat percetakan Al-Quran yang berada di kompleks Raja Fahd. Komplek ini berdiri sejak tahun 1405 H/1984 M di atas tanah seluas 250.000 meter persegi. Selain secara teliti menghasilkan Al-Quran, baik versi cetak dan audio CD atau kaset, percetakan ini juga mencetak beragam jurnal, teutama jurnal yang terkait dengan penelitian dan kajian mengenai kandungan Al-Quran.

Percetakkan Al Qur'ad King Fahd
Percetakkan Al Qur'ad King Fahd
Jika melongok kembali sejarah Al-Quran, kitab ini merupakan kumpulan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai rasul penyampai pesan dari Allah swt. Al-Quran berisi wahyu berupa perintah agar manusia menyembah Allah swt.

Al-Quran terbagi menjadi 114 surat. Ada 93 surat yang diturunkan di Mekkah, sementara sisanya diturunkan di Madinah. Wahyu yang diterima Rasulullah saw pertama kali adalah surat ”Al-Alaq”. Sementara ayat terakhir yang diturunkan QS. Al- Maidah ayat 3, yang berbunyi:

” Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Upaya mempertahakan keotentikan Al-Quran senantiasa ada sepanjang zaman. Hal ini senada dengan janji Allah swt dalam Al-Quran yang berbunyi:

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (TQS. Al-Hijr: 9).

Ayat tersebut memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur'an selama-lamanya.

Begitulah, setiap Rasulullah saw menyampaikan ayat Al-Quran, para sahabat berusaha menyalinnya dalam beberapa media seperti pelepah kurma, perkamen, tulang, dan batu. Di samping itu, para sahabat juga berusaha menghapalkannya. Belajar, menghapal, dan praktik, begitulah cara para sahabat memelihara Al-Quran.

Ayat Al Qur'an di Pelepah Kurma
Ayat Al Qur'an di Pelepah Kurma
Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq menjabat sebagai khalifah setelah Nabi Muhammad saw wafat, banyak para sahabat yang hafidz Quran syahid selama berperang melawan kemurtadan Musailamah Al-Kadzab, sang nabi palsu. Musailamah al Kadzab, nabi palsu yang mencoba membuat kitab tandingan mengalami kegagalan dan terbunuh dalam penumpasan aliran sesat yang dipimpinnya.

Menyikapi banyaknya para hafidz yang gugur, Umar bin Khaththab menemui Khalifah Abu Bakar dan mendiskusikan ide mengumpulkan Al-Quran dalam satu kitab. Khalifah pun segera memerintahkan Zaid untuk mengumpulkan ayat Al-Quran yang tersebar di tangan para sahabat dalam bentuk tulisan maupun hafalan ke dalam satu buku yang lebih populer disebut dengan mushaf. Mushaf ini selanjutnya diserahkan kepada khalifah Abu Bakar dan disimpan hingga akhir hayatnya. Selanjutnya, Mushaf Al-Quran disimpan oleh istri beliau yang bernama Hafshah.

Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Al-Quran mulai dibaca dengan cara yang berbeda (dialek). Hal ini disebabkan agama Islam telah tersebar ke banyak negara. Akhirnya, Khalifah Utsman bin Affan membentuk tim untuk menyalin kembali Al-Quran berdasarkan kitab aslinya yang disimpan oleh Hafshah. Mushaf ini disalin dalam beberapa mushaf dan disebarkan ke penjuru wilayah kekuasaan Kekhalifahan Utsman bin Affan. Hasil salinan ini disebut juga dengan Mushaf Utsmani.

Mushaf Utsmani
Mushaf Utsmani

Hingga saat ini, Al-Quran dicetak berdasarkan standar Utsmani. Kini, Al-Quran telah diterjemahkan ke dalam—lebih dari—50 bahasa, antara lain bahasa Afrika, Cina, Korea, Indonesia, dan Eropa.

Di dunia Arab, percetakan dengan huruf arab pertama kali berkembang di Beirut, Lebanon, dan Kairo (Mesir). Percetakan huruf arab pertama kali dibuka pada tahun 1113 H/1702 M. Percetakan ini milik sebuah biara katolik Ordo Fransiscan. Adapun buku-buku yang pertama dicetaknya adalah buku Kristen dalam bahasa Arab. Baru pada 1249 H/1834 M buku-buku non keagamaan dalam bahasa Arab mulai dicetak  di Beirut. Percetakan ini berperan besar dalam penyebaran paham nasionalisme dalam tubuh Kekhalifahan Utsmani. Seperti kita ketahui, Kekhalifahan Utsmani pada akhirnya terpecah-belah dalam beberapa nation state.

Pada saat musim haji dan umrah, komplek Percetakan Al-Quran Madinah ini selalu dipenuhi para pengunjung. Namun, berdasarkan peraturan pemerintah setempat, jamaah haji wanita tidak diperkenankan masuk ke dalam komplek percetakan. Jamaah haji wanita yang datang sekedar melihat atau membeli berbagai jenis Al-Quran di salah satu bagian kompleks tersebut.

Travel Umroh Plus
Travel Umroh Plus

Nah, bagi mitra haji dan umrah yang ingin berziarah atau mengunjungi tempat ini, umrah plus bisa menjadi solusinya. Selain mengerjakan ibadah umrah, jamaah juga punya kesempatan untuk berkunjung ke tempat-tempat istimewa bersejarah. Wawasan pun juga pasti ikut bertambah. Selamat berziarah. (Jng/RA)